Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memberikan apresiasi kepada peserta magang Jepang atau Alumni pemagangan Jepang yang sukses menjadi Youtuber dengan konten kehidupan di Jepang. Ia meyakini kemampuan peserta pemagangan dalam memproduksi produksi film pendek tersebut dapat meningkatkan taraf hidup bagi dirinya sendiri dan keluarganya.
"Tak kalah penting, (Peserta dan Alumni Pemagangan) memiliki keterampilan sehingga mempunyai daya saing dalam pasar kerja dan mampu berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan. Ini juga membantu tugas pemerintah, mengurangi jumlah pengangguran karena mampu menciptakan lapangan kerja, " kata Ida Fauziyah dalam sambutannya pada acara pengumuman pemenang Short Movie Competition (SMC) bertajuk Warna-Warni Kehidupan Mengikuti Program Pemagangan di Jepang, Jakarta, Senin (6/12/2021).
Disaksikan Direktur International Manpower Development of Organization Japan (IM Japan) Jakarta, Tamura, Ida Fauziyah juga memberikan apresiasi inisiasi Ditjen Binalavotas karena melalui kompetisi SMC ini, semakin banyak masyarakat memahami sesungguhnya program pemagangan di Jepang, sekaligus menjadi bahan publikasi dan promosi program pemagangan di luar negeri yang selama ini belum diakses secara luas kepada masyarakat.
Melalui program SMC ini juga dapat memberi gambaran kepada para calon peserta magang yang akan mengikuti program pemagangan ke Jepang dan menarik animo pencari kerja untuk bisa ambil bagian dalam program pemangan dan dapat meningkatkan target pengiriman peserta. "SMC ini pun memberi ruang berkarya dan apresiasi bagi peserta magang Jepang yang memiliki hobi dan kemampuan bidang perfilman, " katanya.
Sejak dimulai 1993, program pemagangan hasil kerja sama Kemnaker-IM Japan hingga Januari 2021, telah memberangkatkan peserta magang ke Jepang sebanyak 85.415 peserta dan saat ini dihentikan sementara akibat adanya pandemi COVID-19. Seiring terkendalinya COVID-19, pemerintah Jepang pada November 2021 lalu telah mengumumkan membuka kembali bagi warga asing ke Jepang, termasuk peserta magang. Bahkan sebanyak 100 ribu peserta magang telah siap untuk diberangkatkan ke Jepang.
"Tetapi dalam proses persiapan pemberangkatan, Pemerintah Jepang kembali menutup perbatasan sebagai antisipasi merebaknya varian baru Omicron. Kita berharap agar kondisi ini tidak berlarut-larut, dan awal tahun depan kita sudah bisa mengirim pemagang ke Jepang, " ujar Ida Fauziyah.